Penyakit batuk dan pilek tidak hanya diderita oleh orang dewasa. Pada bayi juga bisa mengalami penyakit batuk dan pilek. Pilek disebabkan oleh virus influenza, dan penyebarannya bisa melalui udara, atau infeksi dari orang dewasa kepada bayi. Gejala yang muncul jika bayi mengalami penyakit batuk – pilek yakni hidung berair, kadang disertai demam, hidung tersumbat, dan untuk beberapa waktu bisa sembuh dengan sendirinya.
Menurut Dr. Kusnandi Rusmil, Sp.A dari RS Hasan Sadikin, Bandung, bahwa Selain virus, batuk-pilek juga bisa karena bakteri. Biasanya disertai panas dan gejalanya lebih berat, yaitu tenggorokan berwarna merah. Harus diberi antibiotik. Jika terus berlanjut, bisa berakibat komplikasi radang telinga tengah. Tapi, sakit telinga tak selalu terjadi pada batuk pilek.
Jika cairan atau lendir banyak keluar dari hidung bayi dan membuat saluran napas tersumbat (hidung), berikan obat tetes hidung atau sedot cairan hidung dengan alat khusus. “Yang terpenting, penyebabnya dulu yang diobati. Karena virus belum ada obatnya, maka pertahanan tubuh si bayi-lah yang harus ditingkatkan.”
Umumnya, batuk-pilek pada bayi terjadi sekitar lima hari. Cara pengobatan/penyembuhan penyakit batuk pilek pada bayi yakni jika panas tubuh bayi tak turun-turun hingga 2 – 3 hari, segera bawa dan konsultasikan/periksa ke dokter spesialis anak. Orang tua tak perlu cemas jika bayi batuk-pilek. Jika disertai panas, beri obat panas. Jangan lupa, beri nutrisi yang baik, terutama yang mengandung vitamin dan mineral, seperti buah-buahan atau jus, minum yang banyak, terutama ASI. Silakan baca juga: Pengertian dan Contoh Menu Tunggal MPASI Pada Bayi.
