Mengapa Anak Mendengkur? Apakah Berbahaya?

Mengapa Anak Mendengkur

Mendengkur pada dasarnya terjadi ketika jalur pernapasan mengalami penyempitan atau sedikit terhambat saat tidur. Penyempitan ini terjadi karena jaringan di sekitar tenggorokan cenderung rileks saat tidur, yang kemudian menyebabkan getaran pada saluran pernapasan dan menghasilkan suara dengkuran. Hal ini umum terjadi pada orang dewasa, namun bagaimana jika anak-anak yang mendengkur? Apakah berbahaya? Mari kita bahas lebih lanjut.

Mendengkur pada Anak: Apakah Ini Normal atau Berbahaya?

Mendengkur adalah suara keras yang dihasilkan akibat adanya hambatan dalam aliran udara di saluran napas. Suara ini terjadi ketika struktur jaringan lunak di area tenggorokan kolaps, seperti lidah, langit-langit mulut lunak, uvula, amandel, kelenjar adenoid, dan dinding faring, yang menyebabkan getaran saat bernapas dalam tidur.

Meskipun mendengkur sering dianggap masalah orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalaminya. Saat anak sedang flu atau terserang virus yang memengaruhi pernapasan, mereka cenderung mendengkur selama beberapa hari atau minggu.

Baca lainnya: Panduan Mengatasi Anak yang Susah Makan: Tips dan Trik Efektif untuk Orangtua

Jenis Mendengkur pada Anak

Berdasarkan frekuensinya, mendengkur pada anak bisa dibagi menjadi dua kategori:

  • Occasional Snoring: Mendengkur kurang dari tiga kali per minggu.
  • Habitual Snoring: Mendengkur lebih dari tiga kali per minggu.

Jika anak mendengkur lebih dari tiga kali seminggu dan disertai tanda-tanda seperti tersedak, terengah-engah, atau berhenti bernapas sebentar saat tidur, ini bisa menjadi tanda obstructive sleep apnea syndrome (OSAS).

Penyebab Mendengkur pada Anak

Mendengkur pada anak bisa jadi kondisi normal, tetapi jika berlangsung selama berbulan-bulan, ini bisa menjadi indikasi masalah medis. Berikut beberapa penyebab mendengkur pada anak yang perlu diwaspadai:

1: Alergi

Anak yang memiliki alergi sering mengalami peradangan pada saluran pernapasan dan hidung tersumbat, yang bisa memicu suara dengkuran. Alergen seperti tungau, debu, bulu hewan peliharaan, serbuk sari, dan iritasi lainnya bisa menyebabkan rinitis alergi. Untuk mengatasi ini, usahakan anak menghindari pemicu alergi dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat yang tepat.

2: Amandel dan Kelenjar Adenoid yang Besar

Ukuran amandel dan kelenjar adenoid yang besar dapat menyebabkan anak mendengkur. Amandel adalah bagian dari sistem limfatik yang melawan infeksi, sedangkan kelenjar adenoid menangkap kuman yang masuk melalui hidung dan mulut. Jika kondisi ini sangat mengganggu, prosedur medis seperti tonsilektomi (pengangkatan amandel) dan adenoidektomi (pengangkatan kelenjar adenoid) bisa membantu.

3: Asma

Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada saluran napas yang menyebabkan penyempitan dan pembengkakan, serta meningkatkan produksi lendir. Kondisi ini bisa menyebabkan anak mendengkur saat tidur. Meskipun tidak bisa disembuhkan, gejala asma dapat dikelola dengan pengobatan yang tepat.

Baca lainnya: Menangani Anak yang Susah Makan: Panduan Lengkap untuk Orangtua

4: Deviasi Septum

Deviasi septum, yaitu kondisi di mana septum hidung bengkok atau tidak berada tepat di tengah, bisa membuat anak sulit bernapas dan menyebabkan mendengkur. Deviasi septum umum terjadi, memengaruhi sekitar 80% orang. Jika menyebabkan masalah pernapasan atau gangguan tidur, prosedur septoplasti mungkin diperlukan.

5: Kelebihan Berat Badan

Kelebihan berat badan dapat menyebabkan anak mendengkur karena jaringan lemak di leher menekan tenggorokan, menyempitkan jalan napas. Untuk mengatasi ini, usahakan anak menjaga berat badan ideal untuk mengurangi tekanan pada saluran pernapasan.

6: Sleep Apnea

Mendengkur pada anak bisa menjadi tanda sleep apnea, kondisi yang menyebabkan anak sulit tidur, berhenti bernapas sementara, hingga terbangun dengan batuk dan terengah-engah. Gejala lain termasuk hiperaktif, kesulitan fokus, mengompol, nyeri ulu hati, berkeringat di malam hari, dan sering menggerakkan lengan atau kaki saat tidur.

Langkah Selanjutnya

Jika Anda mencurigai anak mendengkur karena kondisi medis, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis pediatri. Setiap fasilitas kesehatan mungkin memiliki tahapan pemeriksaan dan pengobatan yang berbeda. Untuk memudahkan, Anda bisa menggunakan aplikasi MySiloam untuk membuat janji temu dengan dokter dan melihat riwayat kesehatan anak secara online.

Kesimpulan

Mendengkur pada anak memang bisa menjadi tanda masalah medis tertentu, tetapi dengan pemahaman yang baik dan langkah-langkah yang tepat, Anda bisa membantu anak tidur lebih nyenyak dan sehat. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika diperlukan dan selalu berikan perhatian serta kasih sayang kepada si kecil.