MPASI untuk bayi yang susah makan seringkali menjadi tantangan bagi orang tua. Bayi yang menolak makanan pendamping ASI membutuhkan pendekatan khusus agar tetap mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembangnya. Memahami penyebab bayi susah makan, mulai dari faktor fisiologis hingga lingkungan sekitar, sangat penting dalam memilih strategi yang tepat. Panduan ini akan membantu Anda mengatasi masalah ini dengan tips memilih MPASI, teknik pemberian makan yang efektif, dan kreasi menu menarik untuk si kecil.
Menyajikan MPASI yang tepat dan menarik bukan hanya soal memberikan nutrisi, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman makan yang positif dan menyenangkan bagi bayi. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi bayi, serta menerapkan teknik pemberian makan yang tepat, orang tua dapat membantu bayi menerima MPASI dengan baik dan tumbuh sehat.
Penyebab Bayi Susah Makan MPASI: MPASI Untuk Bayi Yang Susah Makan
Mengawali pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) seringkali diwarnai tantangan, salah satunya adalah bayi yang susah makan. Kondisi ini dapat membuat orang tua cemas. Memahami penyebabnya merupakan langkah pertama untuk mengatasi masalah ini. Berbagai faktor, baik fisiologis maupun psikologis, bahkan lingkungan sekitar, dapat berperan dalam mempengaruhi nafsu makan si kecil.
Memberi MPASI pada bayi yang susah makan memang butuh kesabaran ekstra, ya? Cobalah variasikan tekstur dan rasa makanan agar si kecil tertarik. Kalau buah hatimu sudah berusia 10 bulan, kamu bisa coba beberapa resep menarik yang ada di Resep MPASI bayi 10 bulan ini. Banyak ide menarik yang bisa kamu adaptasi, misalnya dengan menambahkan sedikit bumbu alami untuk meningkatkan cita rasa tanpa mengurangi nilai gizinya.
Dengan begitu, proses pemberian MPASI pada bayi susah makan bisa lebih menyenangkan dan nutrisinya tetap terpenuhi.
Faktor Fisiologis yang Mempengaruhi Pola Makan Bayi
Beberapa kondisi kesehatan dapat mempengaruhi nafsu makan bayi. Misalnya, bayi yang sedang sakit, seperti mengalami infeksi saluran pernapasan atas, demam, atau diare, cenderung akan mengurangi asupan makanannya. Selain itu, masalah pencernaan seperti refluks gastroesofageal (GERD) atau alergi makanan juga dapat menyebabkan bayi menolak MPASI. Bayi dengan kondisi medis tertentu, seperti gangguan pertumbuhan atau masalah pada mulut dan tenggorokan, juga berpotensi mengalami kesulitan makan.
Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Pola Makan Bayi
Kondisi emosional bayi juga berperan penting. Bayi yang sedang mengalami stres, cemas, atau merasa tidak nyaman, misalnya karena perubahan lingkungan atau rutinitas, mungkin akan menolak makan. Pengalaman makan yang tidak menyenangkan, seperti tersedak atau dipaksa makan, juga dapat menciptakan asosiasi negatif terhadap waktu makan. Ikatan emosional yang kuat antara bayi dan pengasuh juga mempengaruhi; bayi akan lebih nyaman makan jika merasa aman dan tenang.
Memberi MPASI pada bayi yang susah makan memang butuh kesabaran ekstra, ya? Salah satu kunci utamanya adalah memulai MPASI di waktu yang tepat. Nah, untuk tahu kapan waktu yang ideal, cek dulu artikel ini: Kapan bayi mulai MPASI. Mengetahui waktu yang tepat akan membantu kita menyusun strategi pemberian MPASI yang lebih efektif, sehingga si kecil lebih mudah menerima makanan pendamping ASI dan tumbuh kembangnya tetap optimal.
Dengan begitu, mengatasi masalah bayi susah makan bisa diatasi dengan lebih mudah dan menyenangkan.
Perbandingan Penyebab Fisiologis dan Psikologis Bayi Susah Makan MPASI
Faktor | Fisiologis | Psikologis | Contoh |
---|---|---|---|
Penyebab | Sakit (demam, infeksi), masalah pencernaan (GERD, alergi), kondisi medis (gangguan pertumbuhan) | Stres, cemas, pengalaman makan yang tidak menyenangkan, ikatan emosional yang lemah | Bayi demam menolak makan; bayi muntah setelah makan; bayi menangis saat disuapi |
Gejala | Muntah, diare, penurunan berat badan, ruam kulit | Menangis, rewel, menolak sendok, menarik diri saat disuapi | Bayi menolak semua jenis makanan; bayi hanya mau minum susu; bayi terlihat gelisah saat makan |
Penanganan | Konsultasi dokter, pengobatan sesuai kondisi medis | Menciptakan suasana makan yang nyaman, memberikan kasih sayang, menghindari paksaan | Memberikan makanan sesuai tekstur yang tepat; menciptakan rutinitas makan yang konsisten; memberikan ASI/susu sesuai kebutuhan |
Dampak Lingkungan Sekitar Terhadap Pola Makan Bayi
Lingkungan sekitar juga turut mempengaruhi pola makan bayi. Suasana makan yang ramai dan gaduh dapat mengganggu konsentrasi bayi. Begitu pula, jika bayi terdistraksi oleh mainan atau televisi selama makan. Sebaliknya, suasana makan yang tenang dan nyaman, dengan interaksi positif dari orang tua, dapat meningkatkan nafsu makan bayi. Selain itu, kebersihan dan penyajian makanan juga penting; makanan yang terlihat menarik dan disajikan dengan higienis akan lebih mengundang selera bayi.
Peran Orang Tua dalam Mengatasi Bayi Susah Makan MPASI
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi masalah bayi susah makan. Hal utama adalah menciptakan suasana makan yang positif dan menyenangkan. Hindari memaksa bayi makan dan jangan menjadikan waktu makan sebagai ajang hukuman. Berikan respon positif terhadap usaha bayi untuk makan, meskipun hanya sedikit. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika masalah susah makan berlangsung lama atau disertai gejala lain.
Memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup, dengan cara yang tepat, sangatlah penting untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Tips Memilih MPASI yang Tepat untuk Bayi Susah Makan
Memberikan MPASI pada bayi yang susah makan memang membutuhkan kesabaran dan strategi khusus. Bukan sekadar memberikan makanan, tetapi juga tentang bagaimana kita menyajikannya agar si kecil mau menyantapnya. Memilih jenis makanan, tekstur, dan cara pengolahan yang tepat akan sangat berpengaruh pada keberhasilan pemberian MPASI.
Rekomendasi Jenis Makanan Pendamping ASI untuk Bayi Susah Makan
Bayi yang susah makan seringkali memiliki preferensi rasa dan tekstur tertentu. Oleh karena itu, penting untuk mencoba berbagai jenis makanan dengan pendekatan yang bertahap. Mulailah dengan makanan yang teksturnya lembut dan mudah dikunyah, seperti bubur, puree, atau makanan yang sedikit lembek. Beberapa pilihan yang umumnya disukai bayi adalah buah-buahan manis seperti pisang atau pepaya, sayuran seperti wortel atau kentang yang diolah lembut, dan daging ayam atau ikan yang dihaluskan.
- Pisang yang dilumatkan
- Puree wortel dan kentang
- Ayam suwir halus
- Ikan salmon kukus yang dihaluskan
- Bubur beras merah dengan sedikit susu ibu
Menu MPASI dengan Tekstur dan Rasa yang Bervariasi
Untuk merangsang selera makan bayi, variasikan tekstur dan rasa MPASI secara bertahap. Jangan terpaku pada satu jenis makanan saja. Setelah bayi terbiasa dengan tekstur puree, coba berikan makanan dengan tekstur sedikit lebih kasar, seperti bubur saring atau nasi tim. Variasikan rasa dengan menambahkan sedikit rempah-rempah alami seperti pala atau kayu manis (sedikit saja, ya!), atau dengan mengombinasikan berbagai jenis buah dan sayur.
Contoh menu MPASI yang bervariasi:
- Hari 1: Puree pisang dan pepaya
- Hari 2: Bubur beras merah dengan ayam suwir
- Hari 3: Puree wortel dan kentang dengan sedikit keju
- Hari 4: Nasi tim dengan ikan salmon
- Hari 5: Bubur kacang hijau dengan sedikit madu (jika bayi sudah berusia tepat)
Cara Pengolahan MPASI yang Sederhana dan Menarik
Pengolahan MPASI yang sederhana dan menarik akan meningkatkan minat makan bayi. Hindari penggunaan bumbu yang terlalu banyak dan perhatikan kebersihan bahan makanan. Anda bisa membuat MPASI menjadi lebih menarik dengan membentuknya menjadi berbagai macam bentuk, misalnya dengan menggunakan cetakan kue atau dengan menghiasnya dengan sedikit potongan buah atau sayur.
Contoh: Anda bisa membuat bubur bayi berbentuk hati atau bintang menggunakan cetakan kue kecil. Anda juga bisa menambahkan sedikit potongan brokoli kecil sebagai hiasan pada bubur ayam.
Nilai Gizi Berbagai Jenis MPASI
Jenis MPASI | Sumber Protein | Sumber Karbohidrat | Sumber Vitamin & Mineral |
---|---|---|---|
Bubur Ayam Wortel | Ayam | Beras | Wortel (Vitamin A, C) |
Puree Pisang Ubi | – | Ubi, Pisang | Pisang (Potasium), Ubi (Vitamin A) |
Nasi Tim Ikan | Ikan | Nasi | Ikan (Omega-3), Sayuran (sesuai tambahan) |
Bubur Kacang Hijau | – | Kacang Hijau | Kacang Hijau (Protein Nabati, Serat) |
Tips Memilih Bahan Makanan Segar dan Berkualitas untuk MPASI
Kualitas bahan makanan sangat berpengaruh pada nilai gizi dan keamanan MPASI. Pilihlah bahan makanan yang segar, bebas dari pestisida, dan berasal dari sumber yang terpercaya. Cuci bersih semua bahan makanan sebelum diolah dan pastikan makanan yang diberikan sudah matang sempurna untuk menghindari risiko kontaminasi bakteri.
Tips tambahan: Beli bahan makanan di pasar tradisional atau toko yang terpercaya, perhatikan tanggal kadaluarsa, dan simpan bahan makanan dengan benar untuk menjaga kesegarannya.
Memberi MPASI pada bayi yang susah makan memang butuh kesabaran ekstra, ya. Salah satu triknya adalah dengan memberikan variasi rasa dan tekstur makanan. Nah, untuk bayi usia 7 bulan, kamu bisa coba menambahkan sumber protein hewani, misalnya dengan resep-resep MPASI bayi 7 bulan dengan daging yang kaya nutrisi. Jangan lupa sesuaikan tekstur dan potongan dagingnya agar mudah dikunyah si kecil.
Dengan begitu, nutrisi tetap terpenuhi meskipun si kecil termasuk tipe yang susah makan. Ingat, kunci utamanya adalah konsistensi dan tetap semangat, ya!
Cara Mengajak Bayi Makan MPASI dengan Efektif
Memberikan MPASI pada bayi yang susah makan memang tantangan tersendiri. Namun, dengan pendekatan yang tepat, proses ini bisa menjadi lebih menyenangkan dan efektif. Kuncinya adalah menciptakan suasana makan yang nyaman, membangun rutinitas yang konsisten, dan menerapkan teknik pemberian MPASI yang sesuai dengan perkembangan bayi.
Membangun Suasana Makan yang Nyaman dan Menyenangkan
Suasana makan yang nyaman sangat berpengaruh terhadap nafsu makan bayi. Hindari gangguan seperti televisi atau suara bising. Pilih tempat makan yang tenang dan bersih. Gunakan peralatan makan yang menarik dan aman bagi bayi, misalnya piring dan mangkuk bergambar karakter favoritnya. Libatkan bayi secara aktif dalam proses makan, misalnya dengan membiarkannya memegang sendok atau memilih makanan yang ingin dimakan (sesuai pilihan yang sudah disediakan).
- Siapkan tempat makan khusus untuk bayi yang bersih dan nyaman.
- Gunakan piring dan mangkuk berwarna-warni atau bergambar.
- Berikan sentuhan personal, seperti musik lembut atau mainan kesayangan bayi.
- Biarkan bayi ikut serta dalam proses makan, misalnya memegang sendok atau memilih makanan.
Rutinitas Makan yang Konsisten
Rutinitas makan yang teratur membantu bayi memahami jadwal makan dan merasa lebih siap untuk makan. Tetapkan waktu makan yang konsisten setiap hari, misalnya pukul 07.00, 12.00, dan 18.00. Hindari memberikan camilan di antara waktu makan utama kecuali diperlukan. Konsistensi akan membantu bayi membangun kebiasaan makan yang baik.
Ngasih MPASI ke si kecil yang susah makan emang bikin pusing ya? Kadang kita sampai bingung mau bikin menu apa lagi biar dia mau makan. Nah, coba deh cari referensi menu yang lebih menarik, misalnya dengan menerapkan konsep Apa itu MPASI 4 bintang , yang fokus pada nutrisi lengkap dan rasa yang enak. Dengan begitu, mudah-mudahan si kecil jadi lebih tertarik untuk mencoba berbagai macam makanan dan nutrisinya pun terpenuhi.
Semoga berhasil ya, Bun!
- Tetapkan jadwal makan yang konsisten setiap hari.
- Berikan waktu makan yang cukup, jangan terburu-buru.
- Hindari memberikan camilan di antara waktu makan utama.
- Pertahankan konsistensi jadwal makan meskipun di akhir pekan.
Teknik Pemberian MPASI yang Tepat
Cara memberikan MPASI juga penting untuk menghindari tekanan pada bayi. Jangan paksa bayi untuk menghabiskan semua makanan yang disajikan. Berikan porsi kecil dan bertahap, lalu amati respon bayi. Jika bayi menolak makanan tertentu, jangan langsung menyerah. Coba sajikan kembali makanan tersebut beberapa hari kemudian dengan cara yang berbeda.
- Berikan porsi kecil dan bertahap, sesuai dengan kemampuan makan bayi.
- Amati respon bayi terhadap makanan yang diberikan.
- Jangan memaksa bayi untuk menghabiskan makanan.
- Jika bayi menolak makanan, coba sajikan kembali beberapa hari kemudian dengan cara berbeda.
Mengatasi Tantrum Saat Makan
Jangan panik jika bayi mengalami tantrum saat makan. Tetap tenang dan berikan respon yang tepat. Jangan memberikan makanan sebagai hadiah untuk menenangkan bayi. Cobalah untuk memahami penyebab tantrum dan cari solusi yang tepat. Beri waktu dan ruang bagi bayi untuk tenang, lalu coba lagi.
Mengatasi Picky Eating
Picky eating atau kebiasaan memilih-milih makanan adalah hal yang umum terjadi pada bayi. Untuk mengatasinya, berikan berbagai macam makanan dengan tekstur dan rasa yang berbeda. Jangan menyerah jika bayi menolak makanan tertentu pada awalnya. Teruslah menawarkan makanan tersebut secara berkala. Libatkan bayi dalam proses memasak atau memilih bahan makanan agar ia lebih tertarik untuk mencobanya.
- Tawarkan berbagai macam makanan dengan tekstur dan rasa yang berbeda.
- Jangan menyerah jika bayi menolak makanan tertentu pada awalnya.
- Libatkan bayi dalam proses memasak atau memilih bahan makanan.
- Jadikan waktu makan sebagai momen yang menyenangkan dan positif.
Kreasi Menu MPASI untuk Bayi Susah Makan
Memberikan MPASI pada bayi yang susah makan memang menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua. Namun, dengan kreativitas dan sedikit ketekunan, kita bisa menyajikan menu MPASI yang menarik dan bergizi sehingga si kecil mau menyantapnya. Kuncinya adalah mengeksplorasi tekstur, warna, dan rasa yang beragam, serta memperhatikan kebutuhan nutrisi bayi.
Berikut ini beberapa tips dan contoh resep MPASI yang bisa dicoba untuk si kecil yang susah makan. Ingat, selera setiap bayi berbeda, jadi jangan ragu untuk berkreasi dan beradaptasi dengan preferensi si kecil.
Resep MPASI: Bubur Ayam Wortel
Bubur ayam wortel merupakan pilihan yang tepat untuk MPASI karena kaya akan nutrisi dan mudah dicerna. Warna oranye dari wortel juga menarik perhatian bayi.
- Bahan: 1/2 cangkir beras merah, 1/4 potong dada ayam, 1/4 buah wortel ukuran sedang, 1/2 cangkir air kaldu ayam.
- Langkah Pembuatan: Cuci bersih beras merah dan masak hingga menjadi bubur. Rebus ayam hingga matang, lalu suwir. Kukus wortel hingga empuk, lalu haluskan. Campur bubur, ayam suwir, dan wortel halus. Tambahkan air kaldu ayam secukupnya untuk mendapatkan kekentalan yang diinginkan.
Nilai Gizi (perkiraan): Kaya akan protein dari ayam, karbohidrat kompleks dari beras merah, dan vitamin A dari wortel. Jumlah kalori dan nutrisi lainnya bergantung pada ukuran porsi dan bahan yang digunakan.
Resep MPASI: Puree Alpukat Pisang
Puree alpukat pisang memiliki tekstur lembut dan rasa manis alami yang disukai banyak bayi. Warna hijau dan kuningnya juga menarik.
- Bahan: 1/2 buah alpukat matang, 1/2 buah pisang matang.
- Langkah Pembuatan: Haluskan alpukat dan pisang menggunakan sendok atau blender hingga teksturnya lembut dan creamy. Bisa ditambahkan sedikit ASI atau air matang jika terlalu kental.
Nilai Gizi (perkiraan): Sumber lemak sehat dari alpukat, kalium dan serat dari pisang. Kandungan nutrisi bervariasi tergantung pada ukuran dan jenis alpukat dan pisang yang digunakan.
Resep MPASI: Tumis Brokoli Ikan Salmon
Tumis brokoli ikan salmon menawarkan kombinasi rasa dan tekstur yang menarik. Warna hijau brokoli dan oranye pucat dari salmon memberikan tampilan yang menarik.
- Bahan: 50 gram brokoli, 30 gram ikan salmon, sedikit minyak zaitun.
- Langkah Pembuatan: Kukus brokoli hingga empuk. Rebus atau kukus ikan salmon hingga matang, lalu suwir halus. Tumis brokoli dengan sedikit minyak zaitun hingga layu. Campur brokoli dan salmon suwir. Pastikan untuk menghaluskan atau mencincang sangat kecil sesuai usia dan kemampuan mengunyah bayi.
Nilai Gizi (perkiraan): Sumber protein dan asam lemak omega-3 dari salmon, serat dan vitamin C dari brokoli. Nilai gizi pastinya bergantung pada jumlah dan jenis bahan yang digunakan.
Modifikasi Resep MPASI
Resep MPASI di atas dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan selera bayi. Jika bayi alergi terhadap suatu bahan, gantilah dengan bahan lain yang sejenis. Misalnya, jika alergi susu sapi, gantilah dengan susu formula atau ASI. Untuk bayi yang belum bisa mengonsumsi makanan yang bertekstur kasar, haluskan semua bahan hingga benar-benar lembut. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai kombinasi rasa dan tekstur untuk menemukan menu MPASI favorit si kecil.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter
Bayi susah makan memang sering membuat orang tua khawatir. Namun, penting untuk membedakan antara bayi yang rewel saat makan dan bayi yang mengalami masalah serius terkait asupan nutrisi. Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup dan perkembangannya optimal. Berikut beberapa panduan untuk membantu Anda menentukan kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan bayi Anda.
Tanda-tanda Bayi Mengalami Masalah Serius Terkait Asupan Nutrisi
Beberapa tanda menunjukkan bayi mungkin mengalami masalah kesehatan yang memengaruhi nafsu makannya dan memerlukan perhatian medis segera. Jangan abaikan gejala-gejala ini, karena penangan dini sangat penting.
- Penurunan berat badan yang signifikan atau tidak naik berat badan sama sekali dalam beberapa minggu.
- Dehidrasi, ditandai dengan mata cekung, air mata sedikit atau tidak ada, dan mulut kering.
- Diare atau muntah yang terus-menerus dan berlebihan.
- Letargi atau lesu yang berlebihan, bayi tampak tidak bersemangat dan sulit dibangunkan.
- Suhu tubuh tinggi (demam).
- Kulit kering dan kusam.
- Iritabilitas atau rewel yang berlebihan, yang tidak dapat diatasi dengan cara biasa.
Pertanyaan yang Perlu Diajukan kepada Dokter
Saat berkonsultasi dengan dokter, persiapkan beberapa pertanyaan untuk memastikan Anda mendapatkan informasi yang komprehensif dan solusi yang tepat untuk masalah bayi Anda.
- Apakah pola makan bayi saya menunjukkan adanya masalah kesehatan?
- Apakah ada tes yang perlu dilakukan untuk mendiagnosis penyebab bayi susah makan?
- Apa saja strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nafsu makan bayi saya?
- Apakah ada suplemen nutrisi yang direkomendasikan untuk bayi saya?
- Bagaimana cara mengenali tanda-tanda dehidrasi pada bayi?
- Kapan saya harus kembali memeriksakan bayi saya?
Waktu yang Tepat untuk Konsultasi Dokter Anak
Jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak jika Anda melihat tanda-tanda yang mengkhawatirkan pada bayi Anda. Penundaan dapat berdampak negatif pada kesehatan dan perkembangan bayi.
Konsultasikan dengan dokter jika bayi Anda mengalami penurunan berat badan yang signifikan, dehidrasi, muntah atau diare yang persisten, atau jika Anda merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan kondisi bayi.
Peran Dokter dalam Mengatasi Masalah Bayi Susah Makan
Dokter anak memiliki peran penting dalam mendiagnosis dan mengatasi masalah bayi susah makan. Mereka akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan bayi, dan mungkin melakukan beberapa tes untuk menentukan penyebabnya. Berdasarkan diagnosis, dokter akan memberikan rekomendasi dan strategi yang tepat, mulai dari perubahan pola makan hingga penanganan medis jika diperlukan.
Gejala yang Memerlukan Penanganan Medis Segera, MPASI untuk bayi yang susah makan
Beberapa gejala terkait masalah makan pada bayi memerlukan penanganan medis segera. Tundaan dapat mengakibatkan komplikasi serius.
- Muntah hebat dan terus-menerus.
- Diare berat disertai dehidrasi.
- Demam tinggi yang disertai dengan penurunan nafsu makan.
- Penurunan berat badan yang drastis dalam waktu singkat.
- Kejang.
- Sulit bernapas.
Memberikan MPASI pada bayi yang susah makan memang membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Namun, dengan pemahaman yang tepat mengenai penyebab, pemilihan menu yang tepat, dan teknik pemberian MPASI yang efektif, orang tua dapat membantu bayi menerima makanan pendamping ASI dengan baik. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai asupan nutrisi bayi. Perjalanan menuju pola makan sehat si kecil adalah proses yang perlu dijalani bersama, penuh kasih sayang dan kesabaran.
FAQ dan Solusi
Apa yang harus dilakukan jika bayi muntah setelah makan MPASI?
Perhatikan jumlah muntahan. Jika sedikit dan hanya sekali, mungkin tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika muntahan sering, banyak, dan disertai gejala lain seperti diare atau demam, segera konsultasikan ke dokter.
Bagaimana mengatasi bayi yang menolak sendok?
Cobalah berbagai jenis sendok dengan ukuran dan bentuk yang berbeda. Berikan kesempatan bayi untuk memegang dan mencoba sendok sendiri. Ajak bayi bermain dengan sendok sebelum makan.
Berapa lama waktu yang ideal untuk makan MPASI?
Waktu makan MPASI sebaiknya tidak terlalu lama, sekitar 15-20 menit. Jika bayi sudah terlihat bosan atau rewel, hentikan pemberian MPASI.
Apakah boleh memberikan makanan pendamping ASI yang manis?
Sebaiknya hindari memberikan makanan manis kepada bayi. Hal ini dapat menyebabkan bayi lebih menyukai rasa manis dan menolak makanan lain yang lebih bernutrisi.
Bagaimana cara mengatasi bayi yang hanya mau makan bubur?
Secara bertahap tingkatkan tekstur makanan. Mulailah dengan bubur yang agak kasar, lalu bubur dengan potongan kecil sayur dan buah, hingga makanan yang lebih padat.