Pentingnya Imunisasi Tambahan untuk Anak: Perlindungan Ekstra dari Berbagai Penyakit

Imunisasi Tambahan untuk Anak

Imunisasi adalah langkah penting untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit berbahaya. Selain imunisasi dasar yang wajib diberikan, anak-anak juga disarankan mendapatkan imunisasi tambahan. Dengan imunisasi tambahan, anak-anak bisa mendapatkan perlindungan ekstra terhadap penyakit yang mungkin tidak tercakup dalam imunisasi dasar. Artikel ini akan membahas berbagai jenis imunisasi tambahan yang direkomendasikan untuk anak-anak.

Mengapa Anak-Anak Membutuhkan Imunisasi Tambahan?

Anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga lebih rentan terhadap infeksi. Imunisasi dasar yang wajib meliputi vaksin hepatitis B, polio, BCG, campak rubella (MR), DPT-HB-HiB, HPV, pneumokokus (PCV), dan rotavirus. Namun, untuk memberikan perlindungan yang lebih optimal, imunisasi tambahan sangat dianjurkan. Berikut ini adalah daftar imunisasi tambahan yang penting untuk anak-anak.

Baca lainnya: Mengenal Amyoplasia: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

1. Vaksin MMR (Measles, Mumps, and Rubella)

Vaksin MMR melindungi anak dari campak, gondongan, dan rubella (campak Jerman). Setelah mendapatkan vaksin MR pada usia 9 bulan, anak akan menerima vaksin MMR pada usia 15-18 bulan dan dosis ketiga pada usia 5-7 tahun. Imunisasi ini penting untuk mencegah komplikasi serius yang dapat disebabkan oleh ketiga penyakit tersebut.

2. Vaksin Hepatitis A

Hepatitis A adalah infeksi virus yang memengaruhi fungsi hati. Vaksin hepatitis A diberikan mulai usia 12 bulan sebanyak dua dosis dengan interval 6-18 bulan. Imunisasi ini membantu melindungi anak dari penyakit yang bisa menyebabkan gejala seperti demam, nyeri perut, dan jaundice (penyakit kuning).

3. Vaksin Varisela

Vaksin varisela melindungi anak dari cacar air, penyakit yang sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat. Vaksin ini diberikan mulai usia 12-18 bulan, dengan dua dosis untuk anak usia 1-12 tahun, dan dua dosis dengan interval 4-6 minggu untuk anak di atas 13 tahun.

4. Vaksin Tifoid

Vaksin tifoid melindungi anak dari demam tifoid yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala seperti demam tinggi, mual, dan gangguan pencernaan. Vaksin ini diberikan mulai usia 2 tahun dan diulang setiap tiga tahun.

5. Vaksin Japanese Encephalitis (JE)

Japanese encephalitis adalah infeksi virus yang menyebabkan radang otak dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Anak yang tinggal di daerah endemis seperti Bali, Kalimantan Barat, dan beberapa daerah lainnya di Indonesia dianjurkan mendapatkan vaksin ini. Vaksin JE diberikan mulai usia 9 bulan dengan dosis booster 1-2 tahun kemudian.

6. Vaksin Influenza

Influenza adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan. Vaksin influenza direkomendasikan untuk diberikan setiap tahun mulai usia 6 bulan. Vaksin ini membantu melindungi anak dari flu musiman yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia.

7. Vaksin Pneumokokus (PCV) Tambahan

Vaksin pneumokokus melindungi dari infeksi bakteri pneumokokus yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti meningitis dan pneumonia. Imunisasi ini diberikan dalam empat dosis mulai usia 2 bulan hingga 15 bulan. Untuk anak yang belum mendapatkan vaksin ini di usia dini, dapat diberikan dengan jadwal yang disesuaikan.

8. Vaksin DPT Tambahan

Vaksin DPT melindungi dari difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan). Selain tiga dosis primer, anak juga menerima dua dosis booster hingga usia 7 tahun. Untuk perlindungan tambahan, anak perlu mendapatkan booster Td atau Tdap pada usia 10-12 tahun dan diulang setiap 10 tahun.

9. Vaksin HiB Tambahan

Vaksin HiB mencegah infeksi Haemophilus influenzae tipe b yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti meningitis. Vaksin ini diberikan dalam tiga dosis pada usia 2, 4, dan 6 bulan, serta dosis booster pada usia 18 bulan.

10. Vaksin Hepatitis B Tambahan

Vaksin hepatitis B diberikan sebagai imunisasi dasar pada bayi. Namun, remaja dan dewasa muda yang berisiko tinggi, seperti tenaga medis, disarankan mendapatkan booster untuk perlindungan tambahan.

Baca lainnya: Kolesterol Tinggi pada Anak: Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Kesimpulan

Imunisasi tambahan sangat penting untuk memberikan perlindungan ekstra bagi anak-anak terhadap berbagai penyakit berbahaya. Dengan memahami jenis-jenis vaksin yang tersedia dan pentingnya setiap imunisasi, orang tua dapat memastikan anak-anak mereka mendapatkan perlindungan kesehatan yang optimal. Konsultasikan dengan dokter anak untuk informasi lebih lanjut dan penjadwalan imunisasi yang tepat bagi buah hati Anda. Ingatlah, langkah kecil hari ini dapat membawa perlindungan besar di masa depan.