Tips Menjaga Gizi Selama Puasa sangat penting untuk menjaga kesehatan dan stamina selama bulan Ramadan. Puasa bukan berarti harus mengurangi asupan nutrisi, justru sebaliknya, kita perlu lebih cermat dalam memilih dan mengatur makanan agar tetap sehat dan berenergi sepanjang hari. Artikel ini akan memberikan panduan praktis dan informasi penting untuk membantu Anda menjalani puasa dengan tetap menjaga kesehatan dan gizi tubuh.
Dari pemilihan menu sahur yang kaya nutrisi hingga strategi mengatur pola makan dan memilih takjil sehat, semuanya akan dibahas secara detail. Dengan memahami tips-tips ini, Anda dapat melewati bulan puasa dengan nyaman dan tetap bersemangat menjalankan ibadah.
Menu Sahur Sehat dan Bergizi
Sahur merupakan waktu yang sangat penting untuk mengisi energi tubuh selama berpuasa. Menu sahur yang tepat dapat mencegah rasa lemas, meningkatkan konsentrasi, dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan yang kaya nutrisi dan menghindari makanan yang dapat mengganggu proses pencernaan.
Berikut ini beberapa panduan dalam menyusun menu sahur yang sehat dan bergizi, lengkap dengan contoh praktis dan mudah dibuat.
Puasa nggak bikin daya tahan tubuhmu drop kok, asal kamu pintar-pintar mengatur asupan gizi. Perhatikan asupan nutrisi seimbang, mulai dari karbohidrat kompleks hingga protein. Jangan lupa juga untuk mendapatkan cukup vitamin D, karena Manfaat vitamin D untuk daya tahan tubuh sangat penting, lho! Vitamin ini membantu meningkatkan sistem imun, jadi kamu tetap sehat dan berenergi selama berpuasa.
Oleh karena itu, sempatkan berjemur di pagi hari untuk mendapatkan asupan vitamin D alami. Dengan begitu, menjaga gizi selama puasa jadi lebih mudah dan efektif.
Daftar Menu Sahur Kaya Nutrisi
Berikut beberapa contoh menu sahur yang kaya akan karbohidrat kompleks, protein, serat, dan rendah gula serta lemak jenuh. Angka-angka nilai gizi merupakan perkiraan dan dapat bervariasi tergantung pada bahan dan cara pengolahan.
Menu Sahur | Kandungan Gizi (perkiraan per porsi) | Manfaat |
---|---|---|
Oatmeal dengan buah beri dan kacang almond | Karbohidrat kompleks (30g), Serat (5g), Protein (5g), Vitamin C, Antioksidan | Memberikan energi tahan lama, melancarkan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh. |
Roti gandum isi telur rebus dan sayur | Karbohidrat kompleks (25g), Protein (10g), Serat (4g), Vitamin & Mineral dari sayur | Sumber energi dan protein yang baik, membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. |
Bubur ayam dengan sayur dan sedikit nasi merah | Karbohidrat kompleks (35g), Protein (15g), Serat (3g), Vitamin & Mineral dari sayur dan ayam | Memberikan energi, protein, dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. |
Salad sayur dengan dada ayam panggang dan kentang rebus | Protein (20g), Serat (8g), Karbohidrat kompleks (20g), Vitamin dan Mineral | Kaya serat, protein, dan vitamin, baik untuk pencernaan dan kekebalan tubuh. |
Pentingnya Zat Besi dan Vitamin B12 dalam Menu Sahur, Tips menjaga gizi selama puasa
Zat besi berperan penting dalam pembentukan sel darah merah, mencegah anemia dan kelelahan. Sementara itu, vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf. Kekurangan zat besi dan vitamin B12 dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan kinerja selama puasa. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan sumber zat besi (seperti bayam, hati ayam, kacang-kacangan) dan vitamin B12 (seperti telur, daging, produk susu) dalam menu sahur.
Contoh Menu Sahur Praktis untuk Keluarga
Menu sahur yang praktis dan mudah dibuat penting untuk menghemat waktu dan tenaga, terutama bagi keluarga yang sibuk. Berikut contohnya:
- Sandwich roti gandum isi telur dadar dan selada
- Bubur instan dengan tambahan potongan ayam dan sayur
- Pisang dan segenggam kacang almond
Panduan Memilih Karbohidrat Kompleks untuk Sahur
Karbohidrat kompleks merupakan sumber energi yang lebih baik daripada karbohidrat sederhana karena dicerna lebih lambat dan memberikan energi yang lebih tahan lama. Pilihlah karbohidrat kompleks seperti: nasi merah, roti gandum, oatmeal, kentang, ubi jalar, dan pasta gandum utuh. Hindari mengonsumsi karbohidrat olahan seperti roti putih, nasi putih, dan makanan manis lainnya.
Puasa nggak perlu bikin gizi kamu jeblok, kok! Rahasianya ada di pengaturan menu saat sahur dan berbuka. Konsumsi makanan bergizi seimbang, perbanyak buah dan sayur, serta minum air putih yang cukup. Ingat, asupan nutrisi yang kurang bisa berdampak serius, lho, bahkan bisa menyebabkan stunting seperti yang dijelaskan di artikel ini: Penyebab stunting akibat kurang gizi.
Maka dari itu, perencanaan menu yang matang selama puasa sangat penting untuk menjaga kesehatan dan menghindari kekurangan gizi. Dengan begitu, puasa tetap lancar dan tubuh tetap fit!
Tips Mengatur Pola Makan Selama Puasa
Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang mengatur pola makan agar tetap sehat dan berenergi sepanjang hari. Mengatur pola makan dengan tepat selama bulan puasa sangat penting untuk mencegah gangguan pencernaan, kelelahan, dan kekurangan nutrisi. Berikut beberapa tips praktis untuk membantu Anda mengelola asupan makanan dan minuman selama berpuasa.
Porsi Makan Sahur dan Berbuka
Mengatur porsi makan saat sahur dan berbuka merupakan kunci utama. Hindari makan berlebihan di kedua waktu tersebut. Sahur yang berat akan memberikan energi berkelanjutan hingga berbuka, sedangkan berbuka yang terlalu banyak dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Idealnya, sahur terdiri dari makanan kaya karbohidrat kompleks seperti oatmeal atau roti gandum, protein seperti telur atau kacang-kacangan, dan serat dari buah dan sayur.
Berbuka sebaiknya dimulai dengan makanan ringan seperti kurma dan air putih untuk menstabilkan gula darah, lalu dilanjutkan dengan makanan utama yang seimbang dan bergizi.
- Sahur: Prioritaskan makanan yang memberikan energi berkelanjutan, seperti karbohidrat kompleks, protein, dan serat.
- Berbuka: Mulailah dengan makanan ringan dan minuman untuk menstabilkan gula darah, lalu lanjutkan dengan makanan utama yang seimbang.
- Hindari makanan yang tinggi lemak dan gula, karena dapat menyebabkan rasa cepat lapar dan gangguan pencernaan.
Waktu Makan Ideal Selama Puasa
Waktu makan yang ideal selama puasa disesuaikan dengan aktivitas harian. Sahur sebaiknya dilakukan setidaknya satu jam sebelum imsak agar tubuh memiliki cukup waktu untuk mencerna makanan. Berbuka puasa sebaiknya segera dilakukan setelah adzan magrib untuk mencegah hipoglikemia (gula darah rendah). Makan malam sebaiknya dilakukan beberapa jam setelah berbuka, agar pencernaan berjalan lancar dan tidak mengganggu istirahat malam.
Sebagai contoh, jika Anda memiliki aktivitas padat di pagi hari, sahur yang lebih awal dan padat nutrisi sangat disarankan. Sebaliknya, jika aktivitas Anda lebih banyak di sore hari, Anda dapat mengatur porsi sahur yang lebih ringan dan menambah asupan nutrisi di waktu berbuka.
Kesalahan Umum Pola Makan Saat Puasa dan Solusinya
Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi selama puasa antara lain makan terlalu banyak saat berbuka, mengonsumsi makanan yang kurang bergizi, dan kurang minum air putih. Akibatnya bisa berupa gangguan pencernaan, kelelahan, dehidrasi, dan kekurangan nutrisi. Untuk mengatasinya, perencanaan menu yang matang dan disiplin dalam mengonsumsi makanan bergizi sangat penting. Konsultasikan dengan ahli gizi jika diperlukan untuk mendapatkan panduan yang lebih personal.
Kesalahan | Solusi |
---|---|
Makan berlebihan saat berbuka | Atur porsi makan, mulai dengan takjil ringan lalu makanan utama yang seimbang. |
Kurang mengonsumsi nutrisi penting | Konsumsi makanan yang kaya karbohidrat kompleks, protein, vitamin, dan mineral. |
Kurang minum air putih | Minum air putih secara bertahap dan cukup sebelum tidur dan setelah sahur. |
Konsumsi Air Putih yang Cukup
Dehidrasi merupakan masalah umum selama puasa. Untuk mencegahnya, usahakan minum air putih yang cukup sebelum tidur, setelah sahur, dan sepanjang malam (jika memungkinkan). Jangan menunggu hingga haus untuk minum, karena itu pertanda tubuh sudah mengalami dehidrasi. Anda dapat membagi asupan air putih Anda menjadi beberapa sesi kecil sepanjang malam.
Contohnya, minum 2 gelas air putih sebelum tidur, 1 gelas setelah sahur, dan 2-3 gelas air putih di sela-sela waktu bangun malam (jika terbiasa).
Mengatasi Rasa Lapar dan Haus Berlebihan
Rasa lapar dan haus yang berlebihan dapat mengganggu ibadah puasa. Untuk mengatasinya, fokus pada makanan yang kaya serat, karena serat dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Hindari makanan yang tinggi gula dan lemak karena dapat menyebabkan rasa lapar lebih cepat kembali. Selain itu, menyibukkan diri dengan aktivitas positif seperti membaca Al-Quran atau beribadah dapat membantu mengalihkan perhatian dari rasa lapar dan haus.
Contohnya, mengisi waktu dengan kegiatan produktif seperti membaca, berolahraga ringan, atau berkumpul bersama keluarga dapat membantu mengurangi fokus pada rasa lapar dan haus.
Makanan dan Minuman yang Dianjurkan dan Dihindari Saat Berbuka Puasa
Berbuka puasa merupakan momen penting untuk mengembalikan energi dan nutrisi tubuh setelah seharian berpuasa. Memilih makanan dan minuman yang tepat sangat krusial untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan selama bulan Ramadan. Pemilihan makanan yang tepat akan membantu tubuh beradaptasi dengan baik dan mencegah berbagai masalah kesehatan.
Makanan dan Minuman yang Dianjurkan Saat Berbuka Puasa
Berbuka puasa sebaiknya dimulai dengan makanan dan minuman yang ringan dan mudah dicerna, kemudian dilanjutkan dengan makanan bergizi seimbang. Berikut beberapa pilihannya:
- Kurma: Kaya akan gula alami, serat, dan potasium. Membantu meningkatkan kadar gula darah secara perlahan dan memberikan energi instan. (Nilai gizi per 100g: ~230 kalori, 6g serat, 67g gula)
- Air putih: Mengganti cairan tubuh yang hilang selama berpuasa. Penting untuk mencegah dehidrasi.
- Sup: Mudah dicerna dan membantu menghidrasi tubuh. Pilih sup yang kaya sayuran untuk asupan nutrisi yang lebih lengkap.
- Buah-buahan segar: Sumber vitamin, mineral, dan antioksidan. Pilih buah-buahan yang kaya serat seperti pisang, apel, atau pepaya.
- Sayuran: Kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Pilih sayuran berwarna-warni untuk mendapatkan berbagai jenis nutrisi.
- Ikan: Sumber protein berkualitas tinggi dan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung.
- Daging tanpa lemak: Sumber protein yang penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.
- Nasi merah atau gandum utuh: Sumber karbohidrat kompleks yang memberikan energi berkelanjutan dan kaya serat.
Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari Saat Berbuka Puasa
Beberapa jenis makanan dan minuman sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah terbatas saat berbuka puasa karena dapat mengganggu kesehatan dan proses pencernaan.
- Makanan yang terlalu berminyak dan berlemak: Dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti kembung, mual, dan diare.
- Makanan yang terlalu manis: Meningkatkan kadar gula darah secara drastis dan dapat menyebabkan lonjakan insulin, kemudian diikuti penurunan kadar gula darah yang tajam. Hal ini dapat menyebabkan rasa lemas dan lesu.
- Minuman bersoda: Mengandung banyak gula dan gas, dapat menyebabkan kembung dan gangguan pencernaan.
- Makanan pedas dan asam: Dapat memicu maag atau gangguan pencernaan pada sebagian orang.
- Makanan olahan dan kemasan: Seringkali tinggi sodium, gula, dan lemak trans yang tidak baik untuk kesehatan.
- Kopi dan teh yang terlalu kental: Dapat meningkatkan asam lambung dan mengganggu pencernaan.
Contoh Menu Berbuka Puasa yang Seimbang dan Bergizi
Berikut contoh menu berbuka puasa yang seimbang dan bergizi:
- Berbuka: Kurma 3 butir, air putih segelas
- Makan Malam: Sup sayur bening, nasi merah, ikan bakar, tumis kangkung, buah pisang
Memulai berbuka dengan makanan manis yang sehat dan ringan, seperti kurma, sangat dianjurkan. Hal ini membantu meningkatkan kadar gula darah secara bertahap dan mencegah rasa lemas yang tiba-tiba, sekaligus memberikan energi yang cukup untuk melanjutkan aktivitas setelah berbuka.
Panduan Memilih Takjil yang Sehat dan Rendah Gula
Memilih takjil yang sehat dan rendah gula sangat penting untuk menjaga kesehatan selama bulan Ramadan. Perhatikan label nutrisi pada kemasan takjil dan pilihlah takjil yang rendah gula dan tinggi serat. Perhatikan juga kandungan bahan-bahannya, pilihlah takjil yang terbuat dari bahan-bahan alami dan minimal pemanis buatan.
Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Selama Puasa: Tips Menjaga Gizi Selama Puasa
Puasa, selain ibadah, juga bisa menjadi tantangan bagi sistem pencernaan. Perubahan pola makan dan jam makan dapat memengaruhi kinerja organ pencernaan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan pencernaan selama puasa sangat penting agar ibadah puasa tetap nyaman dan tubuh tetap sehat. Artikel ini akan membahas beberapa tips praktis untuk menjaga kesehatan pencernaan Anda selama bulan puasa.
Pentingnya Mengonsumsi Makanan Berserat Tinggi
Makanan berserat tinggi berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan, terutama selama puasa. Serat membantu melancarkan buang air besar, mencegah sembelit, dan menjaga keseimbangan bakteri baik di usus. Saat berpuasa, sistem pencernaan cenderung bekerja lebih lambat, sehingga makanan berserat dapat membantu proses pencernaan tetap lancar. Sumber serat yang baik antara lain buah-buahan (seperti apel, pisang, dan kurma), sayur-sayuran (seperti bayam, brokoli, dan wortel), dan biji-bijian (seperti oat dan gandum).
Puasa bukan berarti mengabaikan gizi, lho! Justru, kita perlu lebih cermat mengatur asupan nutrisi agar tetap sehat dan berenergi. Perhatikan komposisi makanan saat sahur dan berbuka, utamakan makanan bergizi seimbang. Ingat, masalah kelebihan berat badan seperti yang dibahas di artikel Obesitas sebagai masalah gizi juga berkaitan erat dengan pola makan yang kurang tepat. Oleh karena itu, jaga keseimbangan asupan kalori agar terhindar dari risiko obesitas, dan tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa.
Mengatasi Masalah Pencernaan seperti Sembelit dan Maag
Sembelit dan maag merupakan masalah pencernaan yang umum terjadi selama puasa. Untuk mengatasi sembelit, perbanyak konsumsi air putih dan makanan berserat. Hindari makanan yang sulit dicerna dan kurang serat. Sementara itu, untuk mengatasi maag, hindari makanan yang terlalu asam, pedas, atau berlemak. Makanlah secara teratur saat berbuka dan sahur, dan usahakan untuk tidak langsung makan dalam jumlah banyak saat berbuka.
- Konsumsi air putih minimal 8 gelas sehari.
- Pilih makanan yang mudah dicerna seperti bubur, sup, atau roti gandum.
- Hindari minuman bersoda dan kafein.
- Konsultasikan dengan dokter jika mengalami masalah pencernaan yang serius.
Panduan Memilih Makanan yang Mudah Dicerna
Memilih makanan yang mudah dicerna sangat penting untuk menghindari gangguan pencernaan selama puasa. Makanan yang mudah dicerna umumnya memiliki tekstur yang lembut dan mudah diproses oleh tubuh. Berikut beberapa contoh makanan yang direkomendasikan:
Jenis Makanan | Contoh |
---|---|
Buah-buahan | Pisang, pepaya, melon |
Sayuran | Bayam, wortel, kentang rebus |
Sumber Karbohidrat | Nasi putih, roti gandum, oat |
Protein | Daging ayam tanpa kulit, ikan, tahu |
Dampak Kebiasaan Makan yang Tidak Teratur
Kebiasaan makan yang tidak teratur, seperti makan terlalu banyak saat berbuka atau sahur, dapat mengganggu kesehatan pencernaan. Makan terlalu banyak dalam sekali waktu dapat membebani sistem pencernaan dan menyebabkan berbagai masalah seperti kembung, mulas, dan diare. Sebaliknya, jika sahur terlalu sedikit atau bahkan tidak sahur sama sekali, tubuh akan kekurangan energi dan dapat menyebabkan lemas dan gangguan pencernaan lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan yang teratur dan seimbang selama puasa.
Proses Pencernaan Makanan yang Sehat Selama Puasa
Proses pencernaan yang sehat selama puasa melibatkan beberapa tahapan yang perlu diperhatikan. Saat berbuka, mulailah dengan makanan ringan dan mudah dicerna untuk memberi kesempatan sistem pencernaan untuk beradaptasi. Kemudian, konsumsi makanan bergizi seimbang yang mencakup karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat. Pastikan juga untuk mengonsumsi cukup cairan, terutama air putih. Proses pencernaan akan berlangsung lebih optimal jika makanan yang dikonsumsi mudah dicerna dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Puasa nggak perlu bikin nutrisi kamu kurang, kok! Tipsnya? Perbanyak makan buah dan sayur saat berbuka dan sahur. Nah, bicara soal nutrisi, menjaga asupan gizi juga penting banget, apalagi kalau kamu punya bayi yang sedang MPASI. Kalau si kecil punya alergi makanan, kamu bisa cari referensi menu yang aman dan bergizi di sini: MPASI bayi alergi.
Dengan begitu, kamu bisa tetap sehat selama puasa dan si kecil juga tetap terpenuhi gizinya. Jadi, jangan sampai lupa memperhatikan asupan cairan dan nutrisi seimbang ya, agar ibadah puasa lancar!
Proses ini akan melibatkan kerja sama organ pencernaan seperti mulut, lambung, usus halus, dan usus besar, yang secara bertahap mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan untuk memberikan energi bagi tubuh selama berpuasa. Sistem ini akan bekerja lebih efisien jika kita memberikan asupan yang tepat dan menghindari makanan yang sulit dicerna atau merangsang asam lambung.
Nutrisi Tambahan Selama Puasa
Puasa, meskipun ibadah yang mulia, dapat memengaruhi asupan nutrisi harian. Untuk menjaga kesehatan dan stamina selama berpuasa, nutrisi tambahan bisa menjadi pertimbangan. Namun, penting untuk memahami jenis suplemen yang tepat, cara mengonsumsinya, dan potensi risikonya agar manfaatnya optimal dan terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan.
Manfaat Suplemen dan Vitamin Selama Puasa
Suplemen dan vitamin tertentu dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi yang mungkin berkurang selama puasa. Misalnya, suplemen vitamin C dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, sementara suplemen vitamin B kompleks dapat membantu menjaga energi. Suplemen mineral seperti zat besi juga penting untuk mencegah anemia, terutama bagi wanita yang berpuasa.
Panduan Memilih Suplemen yang Tepat dan Aman
Memilih suplemen yang tepat membutuhkan kehati-hatian. Pertama, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan kebutuhan suplemen berdasarkan kondisi kesehatan pribadi. Kedua, pilihlah suplemen dari merek ternama dan terpercaya yang telah teruji kualitas dan keamanannya. Ketiga, perhatikan komposisi dan dosis yang tertera pada label kemasan, dan patuhi anjuran konsumsi yang diberikan.
Waktu Konsumsi Suplemen yang Tepat
Waktu konsumsi suplemen dapat disesuaikan dengan jenis suplemen dan kebutuhan tubuh. Beberapa suplemen, seperti vitamin B kompleks, mungkin lebih baik dikonsumsi saat sahur untuk menjaga energi sepanjang hari. Sementara itu, suplemen pencernaan mungkin lebih cocok dikonsumsi sesudah berbuka puasa untuk membantu proses pencernaan makanan yang dikonsumsi.
Potensi Efek Samping Konsumsi Suplemen Berlebihan
Mengonsumsi suplemen secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang merugikan. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi antara lain gangguan pencernaan seperti diare atau mual, reaksi alergi, dan interaksi obat dengan suplemen yang dikonsumsi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengikuti anjuran dosis yang tertera pada kemasan dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami efek samping yang tidak diinginkan.
Perbandingan Beberapa Jenis Suplemen dan Manfaatnya
Suplemen | Manfaat Selama Puasa | Dosis Rekomendasi | Catatan |
---|---|---|---|
Vitamin C | Meningkatkan daya tahan tubuh, membantu penyerapan zat besi | 500-1000 mg/hari | Konsumsi sesuai kebutuhan dan anjuran dokter |
Vitamin B Kompleks | Menjaga energi, mendukung fungsi saraf | Sesuai anjuran pada kemasan | Pilihlah produk yang mengandung semua jenis vitamin B |
Zat Besi | Mencegah anemia | Sesuai anjuran dokter | Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi, terutama bagi penderita penyakit tertentu |
Kalsium | Menjaga kesehatan tulang | Sesuai anjuran pada kemasan | Pilihlah suplemen kalsium yang mudah diserap tubuh |
Menjaga gizi selama puasa bukanlah hal yang sulit jika kita menerapkan strategi yang tepat. Dengan perencanaan menu sahur dan berbuka yang matang, mengatur pola makan yang baik, dan memilih makanan serta minuman yang sehat, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan tetap bersemangat menjalankan ibadah puasa. Semoga panduan ini bermanfaat dan membantu Anda menjalani bulan Ramadan dengan penuh kesehatan dan keberkahan.
FAQ dan Informasi Bermanfaat
Apakah boleh mengonsumsi suplemen selama puasa?
Boleh, asalkan sesuai anjuran dokter dan tidak mengganggu kesehatan. Pilih suplemen yang mudah dicerna dan dikonsumsi setelah berbuka.
Bagaimana mengatasi sakit kepala selama puasa?
Pastikan cukup minum air putih sebelum tidur dan setelah sahur. Istirahat cukup dan hindari dehidrasi.
Apa yang harus dilakukan jika mengalami sembelit selama puasa?
Perbanyak konsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur. Minum cukup air putih dan olahraga ringan.
Apakah boleh berolahraga selama puasa?
Boleh, tetapi pilih olahraga ringan dan hindari olahraga berat di siang hari. Pastikan tubuh tetap terhidrasi.
Bagaimana cara mengatasi rasa lemas di siang hari saat puasa?
Istirahat sejenak, konsumsi makanan ringan sehat seperti kurma, dan pastikan cukup minum air putih sebelum sahur.