Pengertian, Fungsi, Contoh dan Cara Pemberian “Lemak Tambahan” untuk MPASI Bayi

Hai.. SuperMom. Mpasi mulai dikenalkan ketika usia anak memasuki 180 hari atau 6 bulan. Tidak melakukan mpasi dini bahkan menundanya. Awal Mpasi anak dikenalkan berbagai macam makanan yg terdapat di daerah sekitar dan dikonsumsi keluarga. Mulai dari karbohidrat, sayur, protein nabati, buah dan menyegerakan protein hewani untuk mencukupi zat besi, lemak dan protein yang dibutuhkan anak dan menghindari stunting pada anak. Awal Mpasi anak diberikan menu 4* gizi seimbang sesuai rekomendasi WHO. Dalam satu menu terdiri atas (karbohidrat, sayur, protein nabati, protein hewani) dan diberi lemak tambahan. Lemak tambahan diberikan jika mpasi yang diberikan kurang kalori, ingin membooster berat badan anak, atau ingin memperbaiki sembelit (beberapa kasus sembelit bisa disebabkan oleh kurangnya lemak, namun ini tidak mutlak).
Lemak tambahan berfungsi sebagai sumber energy/kalori, menghangatkan tubuh, membantu pertumbuhan sel otak, mengontrol produksi hormone yang berfungsi sebagai pengatur respond an pengatur system organ, membantu penyerapan vitamin(A D E K) dan juga melancarkan pencernaan.
Resep menu tunggal bayi pure brokoli yang lezat
Resep menu tunggal bayi pure brokoli yang lezat
Dalam komposisi makanan ideal anak rekomendasi IDAI anak membutuhkan 30% dari total kalori yang dikhawatirkan tidak cukup jika hanya berasal dari protein hewani dan bahan makanan lain. Selain itu, otak yg terdiri atas lemak sebanyak 60% juga membutuhkan lemak yang didapat dari makanan dan lemak serta protein lainnya. Oleh karena itu penambahan lemak tambahan dapat mencukupi kebutuhan lemak yg diperlukan bayi. Di sinilah pentingnya peran lemak tambahan bagi bayi.
Dalam Guiding Principles for feeding non-breastfed children 6-24 months of age (2005) lemak tambahan diberikan 10-20gr/2sdt-1sdm jika protein hewani tidak dikonsumsi secara teratur. Tetapi, jika protein hewani diberikan hanya 5gr maka 1sdt lemak tambahan saja yang dibutuhkan. Unicef dalam key message booklet (2012) mengatakan tidak lebih dari 1sdt lemak tambahan.
Dari kedua rujukan di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian lemak tambahan pada Mpasi anak dikondisikan kembali pada kebutuhan anak masing-masing. Jika pola Mpasinya sudah baik (variasi makanan ada sesuai gizi seimbang, tidak menunda pemberian protein dll.)BB anak di growth chart juga baik, maka takaran yang diberikan 1/2sdt-1sdt persekali makan sudah cukup untuk memenuhi protein dan lemak yg dibutuhkan anak. Penggunaan lemak tambahan diberikan sewajarnya saja, tidak berlebihan, tetapi tidak juga sama sekali tidak diberi. Karena bagaimanapun juga lemak tambahan sangat diperlukan anak mengingat fungsi lemak tambahan bagi tumbuh kembang anak yg baik. Untuk makanan yg ditumis, digoreng, atau dalam pengolahannya sudah menggunakan lemak tambahan maka tidak perlu diberi lemak tambahan lagi karna lemak tambahan yg digunakan sudah terpenuhi. Gunakan minyak goreng yang baru bukan bekas atau curah.
Contoh beberapa lemak tambahan yang digunakan untuk Mpasi sudah ada di album foto grup. Gunakan lemak tambahan yang mudah didapat disekitar rumah atau tempat kita tinggal. Lemak tambahan yg dapat digunakan antara lain, minyak kelapa (VCO), minyak kelapa buatan sendiri, minyak sayur kemasan (Filma, Bimoli, Tropical dll) minyak zaitun (evoo dan eloo), minyak kedelai (soya), minyak jagung (corn), margari (filma, palmia dan forvita), mentega/unsalted butter (anchor, elle&vire, Lupark dll) serta santan.
Pemberian lemak tambahan baiknya diberikan tidak melalui proses pemanasan. Jadi ketika puree (bubur) sudah siap disaring atau siap disantap berikan lemak tambahan sesuai takaran yg telah ditentukan. Semoga bisa dipahami ya Mom.