10 Jenis Makanan Pemicu Alergi pada Bayi/Balita/Anak-Anak

Anak Ceria Tanpa Alergi Makanan
Anak Ceria Tanpa Alergi Makanan

Terkadang jenis makanan tertentu tidak sesuai dengan selera bayi, atau tidak cocok dengan sistem pertahanan tubuhnya sehingga makanan bisa menjadi zat alergan yang membuat seorang bayi/balita/anak mengalami alergi terhadap makanan tertentu.

Alergi pada bayi terhadap makanan yang dikonsumsinya bisa saja terjadi. Lantas, bagaimana cara mendeteksi masalah ini?. Menurut Ketua UKK Alergi Imunologi, FK UI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K), menyebutkan bahwa ada sekitar 20% anak di Indonesia yang berusia 1 tahun pernah mengalami alergi terhadap berbagai jenis makanan.

Read More

Jika demikian, jenis makanan bayi seperti apa yang bisa memicu reaksi alergi pada tubuh bayi. Untuk ulasan yang lebih jelas, mari simak ulasan tentang 6 jenis makanan yang memicu/penyebab alergi pada bayi dan solusi mengatasinya berikut ini:

1. Susu Sapi

Susu sapi bisa menjadi bahan minuman yang membuat reaksi alergi pada bayi. Termasuk susu formula yang menggunakan susu sapi juga pemicunya. Untuk bayi sendiri, susu sapi/susu formula adalah suatu protein yang sangat asing untuk dirinya, apalagi diberikan saat bayi berumur 6 bulan pertama. Sebaiknya susu formula diberikan pada bayi di atas umur 2 tahun. Karena waktu 0 – 2,5 tahun bayi sebaiknya tetap diberikan ASI murni dari ibunya untuk pembentukan sistem imunitas yang bagus agar tidak mudah terkena penyakit yang diakibatkan oleh virus, bakteri, jamur.

Anak Ceria Tanpa Alergi Makanan, photo original by: resepmpasi.com

Protein yang terkandung di dalam susu bisa menyebabkan alergi yang menetap sampai usianya mulai berakhir ke fase anak-anak. Jika bayi/balita/anak-anak mempunyai alergi terhadap produk susu, biasanya tidak juga alergi dengan daging sapinya.

Terkadang gejala alergi susu sapi/formula pada bayi bisa ditandai dengan mencretnya/diarenya bayi saat buang air besar. Hal ini dapat terjadi karena sistem pencernaan bayi tidak cocok dengan protein susu/laktosa yang terdapat pada susu sapi/formula tersebut, sehingga memicu seorang bayi terkena penyakit Lactose Intolerance (tidak dapat mentoleransi adanya laktosa pada susu).

2. Telur Ayam

Seorang bayi bisa saja alergi terhadap telur ayam kampung atau telur itik, mentok, dan telur burung. Sebab, pada produk telur yang dibudidaya petani terkadang ada penambahan hormon dan vaksin tertentu yang dicampurkan ke dalam kuning telur sehingga jika dikonsumsi si kecil akan menyebabkan reaksi alergi dengan gatalnya kulit.

3. Kacang-Kacangan

Beberapa jenis kacang seperti kacang tanah, kacang mente, dan jenis makanan kacang lainnya bisa memicu reaksi alergi pada bayi. Gejala yang muncul biasanya dicirikan terjadi gatal-gatal di daerah tenggorokan.

4. Alergi Ikan

Bau amis ikan juga menjadi pemicu alergi pada anak. Sebaiknya menyimpan ikan di dalam freezer yang dikhususkan untuk membuat MPASI bayi sebaiknya tidak terlalu lama. Ketika akan membuat MPASI berbahan ikan, maka bunda bisa membeli ikan segar pada hari itu, dan diolah hari itu juga.

5. Alergi Udang

Reaksi alergi jika bayi/balita/anak mengonsumsi ikan biasanya terlihat dari warna kulitnya yang memerah, dan terkadang terdapat benjolan-benjolan halus di seluruh tubuhnya terutama pada tangan dan daerah leher. Jika setelah bayi anda mengonsumsi MPASI berbahan udang dan timbul ciri tersebut, berarti bayi anda terkena alergi makanan udang.

6. Gandum

Makanan pokok seperti gandum juga bisa menyebabkan alergi pada bayi jika pemasakannya tidak matang. Terkadang pembuatan bubur gandung untuk MPASI bayi yang tidak lembut bisa membuat lambung bayi kurang maksimal mencerna, dan pada akhirnya mencret dan bayi sulit makan.

7. Sayur dan Buah-Buahan

Sayur dan buah-buahan tertentu bisa menyebabkan alergi terhadap bayi. Sifat alergi ini akan hilang dengan sendirinya makanan sayur dan buah dimasak selama 2 menit atau bahkan jika buah disimpan dalam freezer selama 2 mingguan. Alergi terhadap sayur dan buah biasanya dialami oleh anak yang alergi terhadap serbuk bunga (tepung sari/serbuk polen).

8. Daging

Beberapa bayi di Indonesia banyak yang alergi jika mengonsumsi MPASI berbahan daging. Reaksi alerginya macam-macam, yakni ada yang kulitnya memerah dan timbul benjolan kecil di permukan tubuh, bahkan ada yang diare/mencret. Beberapa daging olahan sapi, kambing, dan hewan ternak lainnya harus dimasak dengan matang dan empuk, karena dikhawatirkan masih tersisa larva cacing Taenia saginata pada daging hewan ternak inilah penyebab alergi yang sesungguhnya.

9. Susu Fermentasi (Yogurt)

Sama halnya dengan susu sapi, beberapa bayi sangat alergi dengan susu fermentasi (termasuk yogurt dan sejenisnya). Ciri bayi yang alergi terhadap susu fermentasi adalah gejala mencret dan diare saat bayi/balita/anak buang air besar (BAB). Hal ini dapat terjadi karena lambung bayi belum siap atau tidak mampu secara baik mencerna gula laktosa pada air susu tersebut.

10. Bawang Goreng

Bau menyengat bawang goreng juga bisa menyebabkan reaksi alergi pada bayi yang mengonsumsinya. Biasanya gorengan bawang ditaburkan/dicampurkan pada nasi tim/bubur beras, dan terkadang penciuman bayi sangat peka dengan bawang goreng, dan bisa menyebabkan reaksi alergi yang ditandai dengan bersin terus-menerus pada bayi.

Semoga informasi tentang 10 jenis makanan pemicu alergi pada bayi/balita/anak-anak di atas dapat menambah wawasan pengetahuan anda. Silakan baca juga ulasan berikut: 10 Jenis Makanan Pendamping ASI untuk Kecerdasan Otak Bayi.

Related posts