Taktik Bisnis Bagi Pelaku UKM Selama New Normal

Sesuatu hal yang tidak terbayangkan sebelumnya telah melanda di Indonesia dan dunia. Iya hingga hari ini, suatu wabah pandemik bernama Novel Coronavirus (NCOV-19) hadir dan membombardir sejumlah orang di seantero negeri.

Saya sendiri ingat persis bahwa puncak banyaknya orang yang terinfeksi wabah ini terjadi pada bulan Maret 2020 lalu, dimana semua orang menjadi takut, cemas, dan pemerintah mulai melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada seluruh masyarakat yang tinggal di daerah berzona merah.

Himbauan pemerintah kepada masyarakat untuk melakukan social distancing ternyata memberikan dampak signifikan terhadap berbagai sektor kehidupan, terutama di sektor ekonomi. Efeknya pelaku usaha UKM banyak yang gulung tikar. Perusahaan-perusahaan banyak yang tutup dan mem-PHK karyawannya. Ini memang sangat miris untuk didengar, namun mau tidak mau harus diterima dengan jiwa besar.

Orang pesimis melihat kesulitan di setiap kesempatan. Orang optimis melihat kesempatan di setiap kesulitan”. — Tung Desem Waringin

Seiring berjalannya waktu, pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terus belajar dan beradaptasi dengan kondisi yang ada, dan mereka tentunya tidak ingin larut dalam kerugian besar dan bersemangat untuk terus tumbuh dan berkembang. Usaha yang hancur dan remuk harus dibangun ulang, atau dipertahankan dengan rencana penyesuaian jangka pendek maupun jangka panjang.

Dokumen pribadi: Bisnis/usaha es teler “AA” yang dirintis keluarga saya kembali turun omsetnya karena terdampak Covid-19. Pengunjung juga agak sepi tidak seperti saat kondisi normal.

Saat terjadinya Corona maka pelaku UKM harus berpikir lebih keras lagi untuk menyiasati kondisi pasar dan membaca alur perekonomian terkini, serta yang terpenting adalah mampu bertahan untuk menyesuaikan diri terhadap ekosistem bisnis di era new normal. Jika tidak mampu bertahan maka bisa saja bisnis menjadi tidak survive (mati).

Kondisi normal baru atau yang biasanya disebut sebagai new normal tentu saja menimbulkan ketidakpastian, terutama di sektor ekonomi (bisnis). Kondisi new normal ini juga menimbulkan pemikiran baru bagi pelaku UKM untuk menerka-nerka apa yang akan terjadi di kemudian hari tanpa adanya petunjuk yang pasti.

Dan pada akhirnya para pelaku UKM harus mempunyai taktik bisnis di era new normal. Setidaknya ada 4 taktik bisnis yang bisa dilakukan para pelaku UKM di masa new normal yakni melihat peluang bisnis, menciptakan inovasi lebih, menjalankan taktik bisnis Blue Ocean, serta merencanakan pemasaran produk bisnis yang dijalankan di provinsi Lampung.

#1. Melihat Peluang Bisnis Yang Ada Saat ini

Saat new normal maka daya beli masyarakat cenderung turun dan belum kembali normal seperti sebelum corona datang. Selain itu, prilaku konsumen juga tidaklah sama seperti sebelum terjadinya corona yang menyebabkan perubahan drastis dalam dunia bisnis.

Situasi kritis dan tidak menentu semacam ini membuat semua orang lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan terutama ketika akan berbelanja barang maupun jasa.

Contohnya dari diri saya sendiri ketika masa new normal harus berhati-hati dan bijak dalam menggunakan uang untuk berbelanja barang sehari-hari. Bukannya pelit, tapi saya berusaha untuk membeli barang-barang yang dirasa penting saja. Karena memang kondisi keuangan juga masih terbatas efek corona.

Bagi pelaku UKM, kondisi semacam ini juga berdampak pada permintaan pasar terhadap barang/jasa yang dijual. New normal membuat permintaan pasar cenderung sepi. Oleh sebab itu, pelaku UKM harus jeli dalam mengambil peluang usaha baru di masa new normal ini.

Salah satu caranya adalah dengan mengamati perubahan pola konsumsi masyarakat saat ini, lalu mengalihkan taktik/strategi bisnis pada peluang yang muncul di depan mata sesuai hasil observasi di lapangan. Ingat bahwa peluang tidak hanya berasal dari bidang usaha yang digeluti tapi bisa dari sektor usaha yang lainnya.

Intinya, sebagai pelaku UKM tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan sekecil (peluang) apapun itu dan harus bergegas menciptakan produk andalan sesuai kondisi new normal saat ini.

“Kemauan harus dilandasi tekad bulat dan harus berani mengambil peluang yang ada.” — Bob Sadino

Kondisi new nomal terpaksa harus memaksa para pelaku UKM untuk berpikir lebih keras daripada biasanya dan harus bersedia keluar dari zona nyaman dan berpikir all out atau out of the box agar bisa bertahan di masa transisi yang cukup menyulitkan ini.

#2. Menciptakan Inovasi Lebih Agar Bisnis Tidak Merugi

Saat masa new normal berlangsung, makin ke sini persaingan semakin ketat, banyak kompetitor baru yang bermunculan, serta kondisi ekonomi yang belum stabil menjadikan atmosfer usaha menjadi fluktuatif. Selain itu, daya beli masyarakat cenderung turun.

Dalam kondisi seperti ini, pelaku UKM tidak hanya cukup bekerja keras, namun juga harus putar otak untuk terus melakukan inovasi lebih. Tanpa melakukan inovasi maka bisnis tidak dapat berkembang sesuai yang diharapkan. Tanpa inovasi juga membuat para pelaku UKM akan sulit membuat terobosan baru untuk keuntungan bisnis yang bertahan lama.

Inovasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara misalnya memberikan diskon-diskon pada produk tertentu, memberikan giveaway di akun sosial media yang digunakan untuk promosi bisnis, menciptakan produk dengan harga terjangkau, serta fisik produk dan kemasan juga harus dibuat dengan mengikuti protokol kesehatan yang layak misalnya pada produk-produk seperti makanan maupun minuman.

Keluarga saya sendiri yang berbisnis minuman yaitu “Es Teler AA” juga selalu menciptakan inovasi saat pandemi Covid-19 berlangsung. Karena banyak orang yang berdiam di dalam rumah, atau dalam artian tidak keluar rumah untuk kondisi mendesak, maka kami inisiatif untuk menjual produk es teler AA ini secara online dengan memanfaatkan facebook group yang cakupan konsumennya ada di Kecamatan tempat kami tinggal. Jadi kami memosting produk, harga serta deskripsinya, dan jika ada anggota group yang tertarik dan pesan Es Teler AA, maka kami langsung mengantarkan ke rumah konsumen, atau bisa dengan cara COD-an (Cash On Delivery). Hasilnya, dengan inovasi pemasaran seperti ini, alhamdulillah bisnis masih tetap bertahan hingga new normal.

Dokumen Pribadi: Es Teler AA tetap bertahan di tengah badai Covid-19 dengan melakukan inovasi pemasaran produk secara COD.

#3. Menjalankan Taktik Bisnis Blue Ocean (Menciptakan Pasar Baru)

Sebagai pelaku UKM juga bisa mencoba taktik bisnis Blue Ocean yang memiliki makna menciptakan pasar baru dalam menanggapi kondisi new normal saat ini. Teori Blue Ocean ini adalah hasil riset selama 15 tahunan dari seorang pebisnis bernama W. Chan Kim dan Renee Mauborgne yang dipublikasikan dalam Harvard Business Review pada Oktober 2004 silam.

Taktik Blue Ocean ini menjelaskan bahwa dibandingkan para pelaku bisnis melakukan kompetisi/persaingan ketat serta mencuri konsumen dari kompetitor maka, lebih baik menciptakan pasar baru yang tidak seperti biasanya dari pesaing. Jadi tugas para pelaku UKM adalah menciptakan kompetisi menjadi tidak relevan, namun tetap meraih keuntungan dari pasar baru yang dibuat.

Dalam teori Blue Ocean ini juga menekankan bahwa bersaing di lautan luas akan membuat sulit perusahaan/bisnis menjadi berkembang secara sempurna dalam jangka panjang. peluang bisnis yang baru adalah menciptakan sendiri bisnis baru dan berbeda dari kebanyakan kompetitor lainnya. Hal ini tentu saja akan memberikan keunikan dari bisnis yang diciptakan.

Cara terbaik untuk bisa survive bagi pelaku UKM di masa new normal saat ini yaitu dengan cara berhenti mengalahkan pesaing dan sebaiknya menciptakan pasar baru dengan sedikit kompetisi tapi volume permintaan pasar tinggi. Ini tentu saja tidak terlepas dari membuat inovasi unik yang berbeda dari pesaing. Dengan bentuk bisnis yang berbeda, tentu saja peluang bagi pelaku usaha semakin besar untuk menguasai taget pasar. Ujung-ujungnya, cuanlah yang akan didapat.

#4. Merencanakan Pemasaran Produk Bisnis yang Tepat

Kondisi new normal saat ini membuat para pelaku UKM tertantang untuk menciptakan strategi pemasaran yang lebih unik dan berbeda, serta mempelajari pola prilaku konsumen di pasaran yang seringkali berubah-ubah.

Banyak pelaku usaha yang menunggu situasi kembali normal baru melakukan pemasaran secara agresif. Hal ini terjadi karena mereka ragu dengan situasi ekonomi yang penuh dengan ketidakpastian. Namun, jangan hanya menunggu saja, tapi pelaku usaha juga harus mampu membaca situasi dan kemudian melakukan “jemput bola” untuk mencari peluang penjualan di masa transisi yang lebih menguntungkan.

Tentunya untuk mendapatkan peluang penjualan yang tinggi dan menguntungkan, maka pelaku usaha juga harus menentukan target pemasaran yang tepat, melakukan riset pasar, berfokus pada pelayanan dan nilai tambah produk yang dipasarkan, serta melakukan promosi dan penjualan dengan baik (secara online maupun offline).

Dalam mendukung rencana pemasaran bisnis yang tepat, maka kini para pelaku UKM/UMKM bisa mulai go online bersama MasterWeb yang artinya pemasaran dilakukan secara online menggunakan website yaitu dengan memilih paket Hosting UMKM dan sekaligus Beli Domain dan Hosting untuk menciptakan website yang bernilai jual tinggi (good value). Keuntungan lainnya, pelaku UKM bisa membuat website bisnis hanya dalam 1 menit dengan menggunakan Website Builder Terbaik. Kamu tertarik dengan cara ini? yuk segera daftarkan profil bisnismu dengan cara go online di MasterWeb Indonesia.

Oya, sebagai harapannya dengan #MulaiGoOnline #BersamaMasterWeb, maka para pelaku UKM di Indonesia akan semakin mudah dalam melakukan pemasaran online melalui website, sehingga produk akan mudah dikenal oleh banyak orang yang pada akhirnya akan meningkatkan omset bisnis, sukses dan jaya di masa new normal. Selain itu, diharapkan bisnis akan tumbuh dan berkembang sesuai harapan sehingga akan meraih cuan sebanyak-banyaknya. Sekian dan terima kasih.

*Artikel yang saya tulis ini telah lulus pengujian di copyscape.